matematika

Posted on Sabtu, 19 Februari 2011 |
Aku ingin berbagi kisah ku saat di SMA.
Cerita ini mungkin bermanfaat bagi yang masih berseragam sekolah.
Karena ini adalah sebuah pengalaman yang pantas di jadikan contoh,halah narsis .. :D

Ini tentang aku dan matematika.
Awal awal masuk SMA, ketika pelajaran matematika, guru yang mengajar di kelas ku adalah bu mika.
Bu mika.. muda, cantik, berwibawa dan terlihat pintar. Itu adalah gambaran ku tentangnya saat dia baru masuk kelas.
Ketika ia mulai membuka kelasnya, ia bertanya pada kami murid murid nya di kelas I-1

" ada yang tau jawaban dari soal ini? "

sebuah soal pecahan tertulis di papan tulis.

" yang tau angkat tangan. " katanya lagi.

Sebagian besar teman teman kelas ku pada angkat tangan.
Aku pun tak mau kalah. Dengan gagah tanganku ku angkat tinggi tinggi(padahal aku tak tau jawabannya). hooo...

Bu mika menunjuk seorang teman ku..

" nah kamu, coba sebut berapa hasilnya. "

Teman ku menjawab dan di benarkan bu guru kami yang cantik.
dalam hati ku berkata...

" untung bukan aku yang di tunjuk,, ahaha aman. "

Aku adalah seoarang murid yang gagal dalam pelajaran matematika ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama. Bukan karena aku bodoh, tapi karena guru ku dulu mengajarnya tidak bener menurut ku, yah ini sebuah alasan yang cukup logis buat ku.. hohoo..

" lalu siapa yang tau jalannya kenapa hasilnya segini? " bu mika kembali bertanya kepada kami sambil menunjuk soal yang ia tulis tadi.

Lagi lagi banyak teman ku yang mengangkat tangan mereka, termasuk aku, walaupun aku juga tak tau bagaimana jalannya... hhihi..

" nah kamu, coba kamu tulis jalannya di papan tulis " tunjuk bu mika..

KEARAH KU...

apa? aku? astaga... mampos.. habis lah aku... gimana nih?

Aku sangat kaget, jujur aku tak tau jalannya gimana.
dengan sangat gugup aku pun maju ke depan kelas..

" sapa nama kamu? " tanya bu mika padaku.

" putra bu.. " jawab ku.

" nah sekarang coba kamu kerjakan soal ini. "

Tangan ku gemetar memegang kapur tulis, aku terpaku didepan soal yang sebenarnya ini adalah soal yang sangat mudah. Tapi jujur, aku gak tau jawabannya dan gimana mengerjakannya..

Aku berusaha mengerjakannya, duh sumpah otak ku buntu,, aku pun menulis angka angka apa aja untuk menutupi diriku yang sedang grogi dan keringat dingin...

" kamu berbohong, sebenarnya kamu gak tau, tapi SOK tau. " buka mika mulai memarahi ku.

dia pun mencubit perut ku dengan sangat kencang sebagai hukuman darinya...
sebenarnya cubitannya sangat sakit... sakit sekali, sampai berbekas warna biru setelah ku lihat di rumah.tapi rasa sakit ini,, masih kalah sakit dari rasa malu ku di kelas ku... semua teman teman ku menertawakan ku.
aku merasa diriku saat itu menjadi seorang pecundang yang pernah hidup di muka bumi.
aku sangat malu, sangat sangat malu.aku hanya bisa menunduk lesu di bangku ku..
teman teman masih menertawakan ku.huft

oke.. sampai titik ini, mungkin sebagian orang jika menjadi diriku saaat ini akan membenci bu mika, teman teman kelas ku dan juga matematika.
tapi tidak dengan ku, dalam hati aku berkata,

" lihat saja nanti, aku akan buktikan klo aku tidak sebodoh yang kalian kira dan kalian akan melupakan kejadian ini. " ini tekad ku.

aku sulit untuk membenci, dan aku tak boleh benci pada hal apa pun.malah dalam prinsip ku, hal yang ku benci harus menjadi hal yang ku sukai, contohnya : aku gak bole benci pada temen cewek di kelas ku yang jelek, bauk dan bodoh, atau aku harus jadi menyukai nya?
ahahahh

jadi karena kejadian waktu itu, aku bertekad harus menyukai matematika. aku harus pintar dalam pelajaran ini, aku harus mahir dalam menyelasikan soal soal matematika.

apa yang di ajarkan buka mika, aku ulangi kembali di rumah, di rumah aku pun belajar untung pelajaran besoknya.
bu mika memiliki sistem belajar mengajarnya sendiri
dia memberikan tingkattan pada murid muridnya.
seperti ini..

murid murid yang pintar akan di berikan soal soal esai dalam lembar kerja siswa atau LKS.
murid yang biasa biasa saja mendapat soal soal akhir dari pilihan berganda.
dan murid yang bodoh seperti aku mendapat soal awal awal pilhan berganda, soal soal yang mudah yang kalau di kelas satu SD mungkin soalnya 1 + 1 = ...

bah.. aku gak suka sistem yang begini, sial bagi ku, jika aku gak suka maka aku harus menyukai nya, prinsip yang aneh..

aku harus suka sistem ngajar mengajar bu mika.
aku mulai berpikir bagaimana aku bisa sampai ke tingkatan anak anak pintar di kelas ku, mereka berbeda dengan kami, jika kami masih belajar di bab 3 meraka sudah belajar bab 4.
klo kami masih di kasih contoh dan di marah marahi, berbeda dengan mereka, mereka gak pernah di ajari, tetapi sudah langsung mengerti, tentu saja murid murid seperti ini tidak akan pernah kena marah, malah guru akan menyukai mereka.

setiap hari bu mika selalu memberi kami PR, agar kami selalu belajar di rumah.
akan ada hukuman yang sangat berat jika kami tidak mengerjakan tugas tugas dari nya.
aku terus belajar keras, aku kursus pribadi dengan teman ku yang pinter pelajaran matematika dan dia sudah kelas 3 SMA di sekolah negri.
aku terus belajar belajar dan belajar. aku fokus kan belajar matematika
aku ingin bu mika memuji kemajuan ku di pelajarannya suatu hari kelak.
aku ingin dia menghapus predikat bodoh dalam diriku.

satu semester telah berlalu kini aku bisa sedikit berbangga.
nilai ujian ku tidak buruk. mungkin saat ini aku sudah tidak di anggap bodoh lagi oleh bu mika.

memasuki semester kedua, aku merasa bu mika kini mulai memperhitungkan ku, dia mulai memperhatikanku, karena mungkin di lihat nya aku rajin belajar, serius, nilai udah gak pernah merah lagi.
di semester kedua ini, aku terus belajar dengan giat, aku harus membuktikan kepada bu mika klo aku bukan anak yang bodoh.aku terus belajar dengan keras.

kini aku bener bener sudah bisa mengerti pelajaran matematika.
aku tidak takut degan berbagai soal.
jika di test aku siap, jika bu mika memberi kami sebuah jalan singkat dalam mengerjakan sebuah soal dalam 4 langkah, aku harus mencarinya dalam 3 langkah saja.
dan aku di bantu teman ku, kami dapat.

ketika aku mengajukan cara singkat ini pada bu mika..

terlintas senyum bangga di bibir nya..

aku puas, sungguh aku sangat puas.ini sebuah prestasi bagi ku.
aku suka bu mika, cara mengajarnya yang dapat memotivasi ku
dan aku suka matematika, yang soal soalnya bagaikan sebuat teka teki, puzzle yang harus kita pecahkan, bagaikan sebuah tantangan yang harus di selesaikan.

matematika adalah ilmu pasti. setiap soal pasti ada jawabannya
mengerjakan soal soal matematika seperti memacu adrenalin ku..
ada kepuasan saat aku dapat meyelesaikan sebuah soal rumit dengan benar.

aku suka matematika.


tahun pertama ku di SMA telah berakhir.
memasuki tahun kedua aku berharap bu mika kembali mengajar di kelas ku lagi.
ternyata harapan ku tidak terjadi.
bu mika hanya mengajar di semua kelas satu dan kelas II-8 kelas tempat berkumpulnya murid murid dalam rangking akhir. atau kasarnya tempat murid murid bandal dan bodoh berada.
sedangkan aku berada di kelas II-4 kelas yang standard, heheh tidak terlalu pintar dan juga tidak bodoh..

aku kecewa bu mika tidak mengajar di kelas ku.
tetapi rasa kecewa ku sirna begitu aku tau yang mengajar matematika di kelas ku kini adalah adik kelas bu mika di kuliahan dulu. bu dona.yang menurutku mungkin memiliki cara belajar yang sama, tapi ternyata berdeda, bu dona lebih lembut di bandingkan bu mika yang tegas.bu dona lebih santai dan tidak kaku.
bu dona tau nama ku tanpa pernah menanyaiku lebih dulu.
aku bingung kenapa begitu.

awal awal pelajaran matematika di kelas dua.. aku langsung mengambil posisi, ingin menegaskan klo aku sekarang cukup mahir matematika tidak seperti tahun lalu.. hihihi
bu dona menyadari itu.

setelah beberapa hari..
tiba tiba
banyak murid dari kelas laen yg aku tak tau dari kelas berapa ketika jam istirahat berdiri di depan pintu kelas ku, mereka seperti membicarakan sesuatu dengan memandangi ku dan menunjuk nunjuk aku, seperti berkata
" itu yang nama nya putra. " ,
" oh itu orang nya "

aku bingung, ada apa ini?
gak lama datang seorang temen ku di kelas satu dulu yang kini duduk di kelas II-8

" ciee jadi artis ko sekarang yah? " temen ku ini mengataiku artis.
" maksud nya? " tanya ku..

" sebenarnya aku males bilangnnya, nanti kau besar kepala, naek pulak kuping kau nanti " katanya lagi..

bah,, aku bingung,,
" udah cerita aja, gak usah buat orang bingung " kata ku

" begini, tadi di kelas kami bu mika marah besar, dia marah karena kami semua bodoh, gak ada yang mengerti pelajaran dia, dia memarahi kami semua, dan menceramahi kami. "

" terus? "

" terus dia bilang, coba kalian contoh si putra anak murid ibu dulu di kelas satu yang sekarang di kelas II-4, dia dulunya gak tau apa apa tentang matematika, tapi dia belajar dengan sangat keras untuk dapat bisa mengerti matematika, lihat dia, sekarang dia sudah cukup pintar matematika. dia adalah contoh bagus buat kalian, bla bla bla dan segala pujian tentang kau olehnya. "

aku : *bengong*

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Waah kereeen
Cobaa bisaaa....

che putra mengatakan...

makasih..

coba bisa apa luk ?

Airin D. C mengatakan...

*prok prok prok
Standing applause XD

Anonim mengatakan...

Ga jadi -_-

Posting Komentar

Pengikut